Search This Blog

Membuat Dak dengan Keramik Komposit Beton (Keraton)

Ruang terasa kurang, sementara lahan sudah habis. Inilah salah satu alasan kuat yang mendorong orang untuk meluaskan rumah ke arah atas. Untuk membuat lantai atas, tentu perlu pelat lantai baru (dak) sebagai pijakan.

Berbagai macam cara digunakan dan berbagai macam jenis bahan bangunan digunakan orang untuk membuat dak. Dulu, pelat lantai dibuat dari beton cor atau pelat kayu. Kedua cara ini sudah dikenal masyarakat luas sejak lama karena itu disebut sebagai metode konvensional.

Namun, karena harga material dan upah tukang makin mahal, biaya untuk membuat dak pun makin tinggi. Hal ini mendorong industri bahan bangunan memunculkan teknologi dan material baru yang lebih efisien dan ekonomis. Dari beberapa alternatif material baru yang dibuat, salah satunya adalah Keramik Komposit Beton atau dikenal dengan keraton.

Keraton terbuat dari tanah liat (keramik) yang dicetak dengan cetakan khusus. Bentuknya menyerupai bata dengan lubang-lubang di bagian tengahnya. Lubang pada keraton ini bukan sembarang lubang, melainkan konstruksi yang sudah dihitung dengan tepat sehingga material ini kuat digunakan sebagai pelat lantai.

Bentuk lubang, jika diperhatikan dengan seksama, membentuk huruf “V”. Bila sudah terpasang, rongga “V” ini seakan-akan menumpu beban yang ada di atasnya. Keraton dalam kondisi terpasang memiliki kuat tekan kurang lebih sama dengan beton cor, yaitu 350 kg/M2. Keraton yang baik adalah campuran lempung yang dipanasi sampai suhu di atas 1000 derajat Celcius.

Saat ini ada beberapa merek keraton yang tersedia di toko-toko material, seperti Waspada, Bintang Timbul, Ampo, Ceradeck. Harganya pun relatif murah, Rp 6.000 – Rp 7.000 per satuan. Perbedaan harga bergantung ukuran keraton.


Pemasangan Cepat dan Praktis

Untuk membuat pelat lantai, keraton harus dirangkai dan direkatkan dengan beton. Setelah jadi sejumlah rangkaian, baru keraton dipasang di tempatnya. Rangkaian yang satu direkatkan dengan rangkaian yang lainnya menggunakan campuran semen yang diberi tulangan (menggunakan sistem tulangan searah).

Setelah pelat lantai jadi, tinggal diberi acian dan dipasangi keramik. Inilah yang membuat pemasangan keraton lebih praktis dan cepat daripada proses pengecoran.

Keuntungan Ekonomis

Selain pemasangannya yang praktis, membuat pelat lantai dengan keraton juga menghemat biaya sebesar 30% dibandingkan dengan pekerjaan mengecor beton. Penghematan biaya diperoleh melalui beberapa tahap pekerjaan, seperti penghematan cor beton, pemakaian bekisting yang sedikit, penggunaan tenaga kerja (tukang) yang minim, dan proses kerja yang lebih cepat.

Pengecoran beton hanya dilakukan pada lapisan di atas keraton (setebal 1-3 cm) dan celah antara satu keraton dengan keraton lainnya. Tulangan baja yang digunakannya pun juga lebih sedikit karena menggunakan sistem tulangan searah.

Saat memasang keraton, penggunaan cetakan dan bekisting jauh lebih sedikit dibandingkan dengan keraton konvensional. Bekisting hanya diletakkan pada ujung tumpuan balok. Karena keuntungan ini, Anda dapat membuat pelat/dak beton tanpa harus membongkar atap rumah keseluruhan terlebih dulu, sedangkan perancah atau scaffolding tidak dibutuhkan.

Keraton yang terbuat dari tanah liat mempunyai bobot yang ringan (4,5 – 5,5 kg per satuan). Bobot yang ringan ini menyepembahasankan beban struktur yang diterima oleh kolom dan balok juga menjadi ringan. Hal ini berimplikasi pada volume atau dimensi balok dan kolom menjadi lebih hemat.

Selain itu, bobot yang ringan akan memperkecil gaya gempa yang diterima oleh struktur bangunan. Ini berarti bila mengalami keruntuhan, lantai tidak akan runtuh dalam bentuk lempengan besar dan berat tetapi dalam bentuk lempengan kecil sehingga tidak membahayakan penghuni.

Selain itu, waktu yang dibutuhkan hingga pelat/dak lantai ini selesai tidak memakan waktu hingga berhari-hari. Bila menggunakan pengecoran beton harus menunggu hingga beton mengering dalam waktu 28 hari, sedangkan bila menggunakan keraton dapat selesai kurang dari 28 hari. 

Rongga di dalam bata keraton ini juga memberikan keuntungan tambahan, yaitu dapat meredam panas dan bunyi karena berfungsi sebagai isolator.

(Sumber: Tabloid Rumah, 8-21 Januari 2008, dengan sedikit perubahan) 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Membuat Dak dengan Keramik Komposit Beton (Keraton) "

Post a Comment