Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu usulan kegiatan atau rencana yang
diterangkan dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang
akan dilaksanakan atau dikerjakan. Proposal dibuat untuk mendapatkan dukungan
atau persetujuan pihak lain. Tapi adakalanya proposal juga dibuat untuk memohon
bantuan dana.
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu:
(1) proposal
formal dan
(2)
proposal semiformal
atau proposal sederhana.
Sistematika Proposal
1. Proposal Formal
Proposal Formal disusun secara lengkap meliputi tiga
bagian utama, yaitu seperti berikut:
a.
Bagian Pelengkap
Pendahuluan
Bagian ini terdiri atas:
(1)
sampul dan halaman
judul
(2)
prakata
(3)
ikhtisar (abstrak)
(4)
daftar isi
(5)
penegasan permohonan
b.
Isi Proposal
Bagian ini terdiri atas:
(1)
latar belakang
masalah
(2)
ruang lingkup masalah
(3)
pembatasan masalah
(4)
asumsi dasar/kerangka
teori
(5)
metodologi
(6)
fasilitas
(7)
personalia
(kepanitiaan)
(8)
keuntungan dan
kerugian
(9)
waktu dan biaya
c.
Bagian Penutup
Bagian ini terdiri atas:
(1)
daftar
pustaka
(2)
lampiran-lampiran
(3)
daftar
gambar/tabel
2. Proposal Semiformal
Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
proposal kegiatan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana.
a. Proposal Kegiatan Umum
Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan
atau rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazar, bakti
sosial, pesantren kilat, atau LDKS.
Sistematika proposal kegiatan umum berbentuk sederhana,
yaitu meliputi :
(1)
nama kegiatan (judul)
(2)
latar belakang atau
dasar pemikiran
(3)
maksud dan tujuan
(4)
sasaran/ruang lingkup
(5)
waktu dan tempat
kegiatan
(6)
penyelenggara/panitia
kegiatan
(7)
program/jadwal
kegiatan
(8)
anggaran biaya
(9) penutup
b. Proposal Kegiatan Ilmiah Sederhana
Proposal kegiatan ilmiah sederhana atau proposal
penelitian ilmiah sederhana adalah usulan kegiatan yang berisi rancangan kerja
atau langkah-langkah untuk melakukan kegiatan ilmiah secara sederhana.
Misalnya, proposal pengamatan, proposal mengadakan diskusi ilmiah, proposal
penelitian sederhana, dan proposal studi kepustakaan.
Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana juga
berbentuk sederhana meliputi unsur-unsur berikut:
1)
Nama kegiatan ilmiah
(judul)
Judul merupakan cerminan dari keseluruhan
rencana penelitiannya, karenanya merupakan unsur yang paling penting dan
merupakan “wajah” pengenal rencana penelitiannya tersebut.
2)
Latar belakang/Dasar
penelitian
Latar belakang penelitian memuat
alasan-alasan mengapa topik seperti yang tercantum di dalam judul penelitian
itu diteliti.
3)
Ruang lingkup masalah
Hasil paparan permasalahan dalam latar
belakang untuk lebih jelas diuraikan dalam bentuk ruang lingkup/identifikasi
masalah. Identifikasi ini memperlihatkan berbagai kemungkinan masalah yang
muncul dan yang dapat diteliti.
Berikut ini
adalah contoh identifikasi masalah penelitian ilmiah yang berkaitan dengan
pengamatan terhadap profesi pemulung di DKI. Ruang lingkup masalahnya, misalnya
sebagai berikut:
· Permasalahan
sosial apa sajakah yang ada di DKI Jakarta?
· Permasalahan
sosial apa sajakah yang menyangkut dengan ketenagakerjaan di DKI Jakarta?
· Bagaimanakah
tingkat kepedulian masyarakat DKI Jakarta terhadap permasalahan sosial yang ada
di wilayahnya?
· Solusi
apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan
di DKI Jakarta?
· Latar
belakang apakah yang membuat para pemulung memilih profesi sebagai pemulung?
· Apakah
keluarga pemulung ikut serta pula menjadi pemulung?
· Bagaimanakah
riwayat ekonomi dan pekerjaan para pemulung sebelumnya?
· Berapakah
penghasilan rata-rata pemulung setiap hari?
· Bagaimanakah
tingkat kepuasan para pemulung terhadap penghasilan yang diperoleh serta
profesi yang dijalaninya?
· Bagaimanakah
pandangan para pemulung terhadap pendidikan keluarganya?
· Bagaimanakah
gambaran para pemulung terhadap masa depan hidupnya?
· Bagaimanakah
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sosial para pemulung?
· Bagaimanakah
gambaran iklim kesejawatan di antara para pemulung?
4)
Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi ditetapkan batasan
permasalahan. Pembatasan masalah penelitian berupa penetapan lingkup
permasalahan dari berbagai masalah yang teridentifikasi sesuai dengan tujuan
penelitian.
5)
Teknik/metode yang
digunakan
Dalam hal ini dijelaskan populasi dan sampel
penelitian (jika penelitian sampling) dan teknik pengambilan sampelnya. Jika
bukan penelitian sampling atau sensus (populasi), dijelaskan siapa informan yang
menjadi subjek penelitian. Selanjutnya metode (teknik) pengumpulan data juga
dijelaskan, dan demikian pula metode analisis data yang akan dipergunakan.
6)
Tujuan dan manfaat
kegiatan
Di sini, dijelaskan apa saja tujuan kegiatan
atau penelitian. Lalu dijelaskan pula jika telah diteliti hasilnya akan
bermanfaat untuk apa dan untuk siapa.
7)
Program kegiatan
Pada bagian ini, penyusun proposal akan
menyajikan jadwal atau pembagian waktu pelaksanaan kerja. Jadwal atau program
pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan gambaran kepada penerima proposal
tentang kegiatan sejak dari awal hingga akhir.
8)
Lokasi dan waktu
kegiatan
Dalam proposal juga dijelaskan kapan dan di
mana program kegiatan secara keseluruhan dilakukan atau dilaksanakan.
9)
Biaya kegiatan
Pada bagian ini dipaparkan perincian anggaran
dari pemasukan hingga biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam melaksanakan
kegiatan. Dalam penyusunan anggaran diusahakan harus efisien dan logis.
10)
Penutup
Bagian ini berisi penegasan permohonan
persetujuan pihak yang berwenang menyetujui, seperti kepala sekolah,
harapan-harapan, dan ucapan terima kasih. Proposal diakhiri dengan penulisan
tanggal pengajuan proposal dan tanda tangan penanggung jawab proposal.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Proposal dan Sistematika Proposal"
Post a Comment