Search This Blog

Bagaimana Cara Meningkatkan Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani?

Salam cerdas…..

Bagaimana Cara Meningkatkan Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani?

A.  Latihan Kelincahan

Lincah berarti mampu bergerak cepat dengan konsentrasi yang tinggi. Lincah berhubungan dengan reaksi terhadap perubahan arah sehingga keputusan harus diambil dengan cepat. Dengan kata lain, kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah posisi atau bergerak di arena tertentu dalam waktu singkat. Kemampuan bergerak dengan gesit membutuhkan waktu. Oleh karena itu, daya tahan otot juga perlu turut dilatih.

Latihan kelincahan (agility) dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Keragaman atau variasi gerakan dapat dilakukan sendiri. Beberapa bentuk latihan kelincahan yang mudah dilakukan adalah di antaranya sebagai berikut:

1.   Gerakan naik dan turun pada anak tangga yang dilakukan berulang-ulang seperti gerakan berlari.
2.   Berlari bolak-balik antara dua garis yang berjarak dekat (10 m) dalam selang waktu tertentu.
3.   Melompat-lompat dengan menggunakan tali. Gerakan tali dan kaki dapat divariasikan.
4. Berlari zig zag melewati suatu rintangan, misalnya melewati tiang atau patok, maju mundur, membuat lingkaran, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pengamatan terhadap jenis gerakannya, terlihat bahwa pada latihan kelincahan dibutuhkan pula kecepatan sekaligus kekuatan. Kedua kemampuan tersebut berpadu untuk suatu gerakan berubah arah dalam waktu yang singkat.

Kekuatan adalah kemampuan menegangkan otot untuk menghadapi suatu tahanan. Berikut adalah manfaat jika seseorang memiliki kekuatan otot yang baik.

·       Meningkatkan daya penggerak pada setiap aktivitas
·       Mencegah kemungkinan cedera
·       Menunjang efisiensi kerja
·       Memperkuat stabilitas persendian

B.  Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan beban. Beberapa ahli olahraga merekomendasikan bahwa usia 14 tahun ke atas sudah dapat melakukan latihan beban, tentunya dengan sistematis, terprogram, dan harus didampingi oleh instruktur ahli. Oleh karena latihan menggunakan barbel atau mesin latihan beban yang dilakukan di fitness center memerlukan biaya yang relatif mahal, beberapa masyarakat sering melakukan latihan kekuatan dengan menggunakan beban yang terbuat dari semen. Pada dasarnya cara tersebut cukup baik, hanya beban tersebut bersifat permanen, artinya bebannya tidak bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
Untuk latihan ini dapat digunakan barbel atau beban berisi. Berat beban dapat disesuaikan dengan kemampuan atau kekuatan otot yang dimiliki. Berikut ini adalah beberapa latihan kekuatan otot dengan menggunakan alat sederhana.

1.   Mengangkat Beban dengan Dua Lengan
Pada saat beban diangkat ke atas, terjadi kontraksi konsentrik pada otot lengan. Otot menjadi memendek karena di dalam otot ada tegangan. Tegangan inilah yang menyebabkan otot menjadi kuat.

2.   Mengangkat Beban dengan Satu Lengan
Ketika beban diturunkan, terjadilah kontraksi eksentrik. Kontraksi eksentrik terjadi jika otot memanjang dan berada dalam tegangan. Pada saat beban diturunkan, otot bisep mengalami kontraksi, yaitu menjadi lebih panjang karena menahan beban.

Selain itu, latihan kekuatan dapat dilakukan dengan hanya mengangkat tubuh sendiri, di antaranya latihan pull up, push up, sit up, back up, squat jump, dan squat thurs. Agar dapat meningkatkan kekuatan, gerakan tersebut harus dilakukan secara cepat dan pengulangannya pun harus banyak.

C.  Latihan Daya Tahan

Daya tahan adalah kemampuan kondisi tubuh untuk melakukan kerja dalam waktu yang lama. Berikut adalah manfaat jika seseorang memiliki daya tahan yang baik:

·       Meningkatkan kemampuan kerja jantung
·       Meningkatkan semua komponen fisik lainnya
·       Menciptakan aktivitas gerak yang ekonomis
·       Meningkatkan daya refleks
·       Meningkatkan kemampuan kerja otot

Dalam tubuh kita terdapat dua unsur daya tahan yang perlu ditingkatkan, yaitu daya tahan otot (muscle endurance) dan daya tahan jantung-paru (cardiovascular endurance).

1. Daya Tahan Otot

Daya tahan dan kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan beban. Pada prinsipnya, yang membedakan di antara keduanya adalah banyaknya pengulangan yang harus dilakukan dalam setiap set latihan. Latihan daya tahan otot dilakukan dengan cara melakukan pengulangan maksimal sebanyak 20–25 kali. Sementara itu, latihan untuk kekuatan otot dilakukan dengan cara melakukan pengulangan sebanyak 8–12 repetisi maksimal (RM).

Latihan yang dilakukan harus sesuai dengan bagian otot yang akan ditingkatkan daya tahannya. Misalnya, otot lengan ditingkatkan daya tahannya dengan melakukan push up, otot perut dengan sit up, otot punggung dengan back up, dan otot tungkai dengan squat, semuanya dilakukan sebanyak 20–25 RM.

Untuk latihan daya tahan otot dapat pula digunakan alat seperti barbel sebagai beban latihan. Berikut ini merupakan contoh-contoh gerakan yang dapat melatih daya tahan otot dengan menggunakan barbel.

a.   Press
Gerakan ini dilakukan dengan beban di pundak, lalu didorong ke atas sehingga lengan lurus. Kemudian, kembalikan beban ke pundak. Kaki lurus dan dibuka selebar bahu. Variasi latihan dapat dilakukan dengan meletakkan beban di depan dada atau sambil duduk.
b.   Bench Press
Gerakan bench press dilakukan dengan cara berbaring di atas bangku, sementara beban berada di atas dada. Dorong beban tegak lurus ke atas hingga lengan lurus.
c.   Curl
Latihan ini dilakukan dengan sikap berdiri tegak. Lengan ke bawah sambil memegang beban dengan telapak tangan menghadap ke depan. Angkat beban dengan cara membengkokkan siku ke atas.
d.   Step Up
Latihan step up dilakukan dengan cara naik turun bangku sambil membawa beban di pundak.

2. Daya Tahan Jantung-Paru

Beberapa bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan jantung-paru, antara lain fartlek, latihan interval, lari jarak jauh, berenang jarak jauh, dan cross country.

a.  Fartlek (speed play) adalah latihan yang dilakukan di alam terbuka dengan suasana alam yang tidak membosankan. Kondisi alam yang dipilih adalah kondisi alam yang berbukit-bukit, mempunyai semak belukar, atau berpasir. Ketika melakukan fartlek, pelaku dapat melakukan latihan sambil menikmati suasana alam.

b.   Latihan interval (interval training) adalah latihan yang dilakukan dengan diselingi interval istirahat untuk menghadapi latihan berikutnya. Misalnya, untuk latihan dasar dengan cara berlari sejauh 2.000 meter, dilakukan dengan membagi-bagi jarak tempuh berlari. Pembagian jarak tempuh dapat dibuat sebanyak 10 × 200 meter dengan waktu masing-masing 45 detik. Istirahat untuk setiap pengulangan adalah 3 menit.

c.   Lari jarak jauh (long running) sebaiknya dilakukan di tempat yang suasana alamnya masih alami sehingga polusi udaranya masih sedikit. Walaupun demikian, lari jarak jauh dapat dilakukan di jalan raya pada pagi hari ketika udara masih segar.

d.   Renang jarak jauh (long swimming), dilakukan dengan cara menetapkan target waktu atau jarak tempuh sesuai dengan lebar atau panjang kolam renang yang digunakan. Selain itu, latihan ini dapat juga dilakukan di sebuah sungai yang luas dan panjang atau bahkan di laut.

e.  Cross country dilakukan di alam terbuka yang masih alami, seperti melalui pegunungan, perbukitan, persawahan, perkebunan, dan hutan.

Demikian artikel tentang Bagaimana Cara Meningkatkan Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani?, semoga berkah dan bermanfaat. Salam cerdas…..

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Bagaimana Cara Meningkatkan Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani?"

  1. Artikel yang sunguh sangat lenkap sangat menarik untuk jadi bahan acuan belajar...
    kami juga membahas hal yang serupa yang bisa di jadikan sumberlainnya komponen kebugaran jasmani semoga bisa bermanfaat...

    ReplyDelete