Dalam pembahasan ini, kita mempelajari proses menyimak
untuk memahami teks seni berbahasa dan ilmiah sederhana yang berkaitan dengan
proses apresiasi, yaitu bagaimana bersikap terhadap pembacaan karya sastra dan
teks ilmiah sederhana yang terdiri atas reaksi kinetik dan verbal.
Untuk mencapai hal tersebut, kita harus memahami
unsur-unsur intrinsik bentuk prosa maupun puisi. Dengan mempelajari materi ini,
diharapkan kita akan dapat menunjukkan reaksi kinetik dan verbal terhadap
pembacaan prosa fiksi atau prosa faktual dan puisi dengan dasar apresiasi yang
benar.
A. Hakikat Apresiasi
Apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal,
memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya
pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator
bisa menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar.
B. Proses Apresiasi
Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra atau teks seni
bahasa, perlu dilakukan aktivitas berupa:
(1) mendengarkan/menyimak,
(2) membaca,
(3) menonton,
(4) mempelajari
bagian-bagiannya,
(5) menceritakan
kembali,
(6) mengomentari,
(7) meresensi,
(8) membuat
parafrasa,
(9) menjawab
pertanyaan,
(10) merasakan
atau melakonkan,
(11) membuat
sinopsis cerita.
Selain aktivitas merespons, juga melakukan
langkah-langkah:
(1) menginterprestasi,
(2) menganalisis,
(3) menikmati,
(4) mengevaluasi,
dan
(5)
memberikan
penghargaan
C. Jenis Apresiasi
Setelah melakukan pilihan kepada sebuah bentuk karya
sastra yang menarik pikiran dan perasaan atau jiwa seninya, seseorang akan
merespons karya tersebut dengan dua bentuk sikap atau jenis apresiatif, yaitu:
1.
apresiasi yang
bersifat kinetik atau sikap tindakan, dan
2.
apresiasi yang
bersifat verbalitas
D. Pengertian Prosa
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang
bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi.
Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya prosa terdiri atas
prosa fiksi dan nonfiksi.
1. Prosa fiksi ialah
prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak
sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi
sugestif/ imajinatif. Prosa fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan
dongeng. Di dalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang disebut
unsur intrinsik, yaitu: tema, alur/plot, penokohan, latar, amanat, sudut
pandang pengarang, dan gaya bahasa.
2.
Prosa nonfiksi ialah
karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi
hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan
pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah, yang termasuk
karangan semi ilmiah ialah: artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi,
tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, dan pidato.
E. Memahami Puisi
Pengertian Puisi
Puisi adalah wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang
melalui kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga
menimbulkan tanggapan khusus, keindahan, dan penafsiran beragam. Dalam
pengertian bebas yang lain, puisi disebut juga ucapan atau ekspresi tidak
langsung atau ucapan ke inti pati masalah, peristiwa, ataupun narasi (Pradopo,
2005, 314).
Hakikat Puisi
Sebagai karya sastra, puisi tetap harus memiliki
kemampuan menampung segala unsur yang berkaitan dengan kesastraan. Setidaknya
ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk memahami hakikat puisi, yaitu:
sifat seni, kepadatan, dan ekspresi tidak langsung.
Unsur-unsur di dalam puisi
Selain memiliki unsur-unsur yang tampak seperti diksi,
misalnya (penggunaan ungkapan, majas, peribahasa), tipografi (pola susunan
puisi seperti larik, bait), serta rima/ritme (persamaan bunyi), puisi juga
memiliki unsur batin. Unsur batin di dalam puisi meliputi: tema, rasa (nada,
dan amanat).
Belum ada tanggapan untuk "Menyimak Untuk Memahami Teks Seni Berbahasa dan Teks Ilmiah Sederhana. Bahasa Indonesia SMK Kelas 12"
Post a Comment